Kata selimut mengacu pada ketebalan, dalam hal ini selimut beton adalah jarak antara permukaan terluar tulangan dengan permukaan terluar beton pada beton bertulang. Selimut beton menentukan keamanan dari tulangan baja, daya tahan serta keawetan dari sebuah struktur beton bertulang.
Selimut beton sendiri memiliki beberapa fungsi dalam rangka melindungi tulangan baja dari pengaruh eksternal, yaitu :
- Membantu memperkuat kapasitas tarik
Kapasitas tarik beton bertulang adalah kemampuan beton bertulang untuk menahan gaya tarik. Batang baja yang berfungsi sebagai alat penekan untuk memperkuat beton bertulang dan membantu beton di bawah tekanan. Beton memiliki sifat kuat terhadap gaya tekan, tetapi lemah dalam menahan gaya tarik. Untuk mengatasi hal ini, beton sering dikombinasikan dengan baja tulangan sehingga gaya tarik dipikul oleh baja tulangan. Perpaduan antara baja tulangan dengan beton akan mendukung kuat tekan dan kuat tarik dari beton bertulang.
- Perlindungan terhadap korosi
Korosi pada tulangan baja adalah proses kerusakan yang terjadi pada tulangan baja di dalam beton bertulang akibat reaksi kimia, elektrokimia, dan elektrolit di lingkungannya. Korosi dapat merusak bangunan yang menggunakan konstruksi baja, termasuk konstruksi beton bertulang. Akibat dari korosi pada tulangan baja adalah tulang akan berkarat dan mengembang atau bertambahnya volume tulangan. Tulangan yang mengembang akan mendorong permukaan beton sehingga terjadi kerusakan berupa retak bahkan permukaan beton dapat terlepas. Selimut beton akan melindungi tulangan baja dari pengaruh reaksi kimia, elektrokimia dan elektrolit di lingkungannya. Ketebalan selimut beton akan berperan penting terhadap laju korosi dari tulangan baja.
- Melindungi dari kebakaran
Beton memiliki tingkat ketahanan api yang tinggi dan tidak terbakar atau mengeluarkan asap beracun saat terkena api. Namun, beton yang terkena suhu tinggi akibat kebakaran dapat mengalami perubahan mekanis dan kimia. Berbeda dengan beton, tulangan baja memiliki sifat mekanik yang artinya kuat terhadap beban, namun pada suhu yang tinggi daya dukung tulangan baja akan menurun. Sehingga ketebalan selimut beton akan berperan penting untuk melindungi baja tulangan dari kebakaran/api.
Demikian banyak manfaat dari selimut beton, kemudian berapakah tebal selimut beton yang ideal untuk kondisi tertentu dari beton bertulang???
Menurut SNI – 03 -2847 – 2002 pada poin 9.7 Pelindung beton untuk tulangan, menyebutkan bahwa untuk beton bertulang, tebal selimut beton minimum yang harus disediakan untuk tulangan harus memenuhi ketentuan pada table berikut :
Tabel 1. Ketentuan Tebal Minimum Selimut Beton
SNI – 03 -2847 – 2002 juga menyebut beberapa ketentuan yang seringkali kita hadapi di lapangan, sebagai berikut :
- Didalam lingkungan yang korosif atau lingkungan lain yang merusak, tebal selimut beton harus ditingkatkan secukupnya, dan kepadatan serta kekedapan selimut beton harus diperhatikan, atau harus diadakan perlindungan yang lain.
- Untuk tulangan dan bagian sambungan yang terbuka, yang kusus disediakan untuk penyambungan dengan struktur tambahan dikemudian hari, harus dilindungi terhadap kemungkinan korosi.
- Untuk kondisi perlindungan terhadap kebakaran, bila tebal selimut beton dipersyaratkan lebih dari pada table di atas oleh peraturan lainnya, maka ketentuan tersebut harus diikuti.
Selimut beton sangat penting, ketebalan selimut beton juga mempengaruhi kinerja dari struktur beton bertulang, lalu apakah akibat jika kita mengabaikan standar tebal minimum dari selimut beton ini??
Dampak paling parah dari diabaikannya standar ketebalan selimut beton adalah Gagal Struktur!.
Selimut beton yang lebih tipis dari persyaratan minimum akan menyebabkan retak pada permukaan bidang yang dicor. Retak yang timbul diakibatkan oleh dorongan dari tulangan baja, retakan dapat bervariasi dari retak rambut hingga retak kulit buaya. Selain keretakan, selimut beton yang terlalu tipis mudah mengalami pengikisan, akibat dari selimut beton yang perlahan terkikis adalah gagalnya selimut beton dalam menunjang kinerja tulangan baja. Tulangan baja yang mulai terlihat perlahan akan mengalami korosi akibat dari kondisi lingkungan sekitarnya. Tulangan baja yang mengalami korosi dapat berakhir patah maupun membesarnya volume tulangan tersebut. Korosi pada tulangan dapat menyebar, akibat yang terjadi dapat berupa terkelupasnya selimut beton, gompal pada selimut beton, patahnya tulangan, dan jika terlambat mendapat perbaikan hal ini dapat menyebabkan gagal struktur.
Sumber :
- SNI – 03 -2847 – 2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.