qinarraya.com – Semen merupakan bahan yang digunakan sebagai bahan perekat untuk unsur bangunan seperti batu, batu bata, batako, kerikil atau pasir untuk membentuk bangunan yang kuat dan permanen.
Semen dibuat dari bahan batu kapur, tanah liat sebagai bahan baku utama. Bahan-bahan tersebut dihaluskan sampai dengan kehalusan tertentu dan dikeringkan sebelum kemudian dibakar dengan suhu tinggi sekitar (1400 derajad Celcius). Dalam proses pembakaran ini, kalsium karbonat dari batu gamping akan bereaksi dengan panas menjadi kalsium dan karbondioksida (proses kalsinasi). Kalsium kemudian akan bereaksi dengan tanah liat dan pasir sehingga terbentuklah suatu satu bahan yang disebut clinker yaitu bahan intermediet untuk pembuatan semen. Clinker ini didinginkan, kemudian dihaluskan dan diberi tambahan bahan-bahan lain seperti : gypsum, abu atau bahan – bahan menjadi produk semen yang siap untuk digunakan.
Adapun jenis – jenis semen, yaitu :
- Semen Portland
Jenis ini adalah yang paling umum dan popular digunakan di seluruh dunia untuk berbagai macam kegunaan. Semen ini dibuat dari bahan clinker yang digiling halus. Semen Portland yang paling banyak digunakan adalah semen Portland tanpa tambahan bahan lain. Selain itu ada beberapa semen Portland lain yang dihasilkan dengan tambahan adiktif tertentu ke dalam clinker untuk menghasilkan sifat – sifat yang diinginkan seperti, semen yang lebih cepat kering, lebih tahan terhadap suhu tinggi, tahan terhadap asam, dll.
- Semen Pozzolan
Semen Portland Pozzolan adalah semen yang terdiri dari campuran homogen antara semen Portland dengan pozzolan halus. Pozzolan adalah bahan yang mendandung silika atau senyawanya dan alumina. Pozzolan tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen, akan tetapi dalam bentuknya yang halus dan dengan adanya air senyawa tersebut akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada suhu kamar membentuk senyawa yang berasal dari tanah vulkanik, atau silika alam yang berasal dari kawah vulkanik. Jenis ini cocok digunakan untuk bangunan – bangunan di daerah basah, dan daerah – daerah di laut atau dekat Pantai.
- Semen Putih
Semen ini memiliki warna yang lebih cerah atau putih serta teksurnya yang lebih halus sesuai dengan Namanya. Semen putih adalah semen yang dibuat dengan bahan baku batu kapur yang mengandung oksida besi dan oksida magnesia yang rendah. Proses pembakaran untuk semen putih ini tidak dilakukan dengan bahan bakar batubara seperti semen biasa, tetapi dengan menggunakan bahan bakar gas dengan control yang ketat. Karena itu semen ini dijual dengan harga yang lumayan lebih mahal dibanding semen biasa.
- Semen Mortar
Mortar yang dimaksud dalam jenis ini adalah pasta dari campuran semen, pasir, dan air. Semen mortar ini adalah bahan yang sudah siap pakai untuk digunakan tanpa adanya tambahan pasir lagi. Mortar ini merupakan bahan yang digunakan untuk merekatkan bata ringan dengan lebih cepat dan lebih rapi. Mortar ini juga banyak digunakan untuk melakukan plesteran pada dinding dengan pasangan yang sudah rapi.
Masih ada beberapa jenis semen lain yang dibuat dengan tambahan bahan addiktif sesuai dengan sifat – sifat yang diinginkan seperti semen untuk kebutuhan, misalnya : semen khusus untuk cor, semen pembuatan lantai atau atap, untuk konstruksi di daerah laut, semen untuk sumur minyak, dll.
HAL HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PENGGUNAAN SEMEN.
- Pilihlah jenis semen sesuai dengan kebutuhan.
Ada beberapa jenis semen dengan karakternya masing – masing. Untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal, maka pastikan anda memilih jenis semen yang paling sesuai dengan kebutuhan.
- Beli sesuai dengan kebutuhan.
Semen merupakan bahan yang tidak bisa disimpan dengan jangka waktu lama, apalagi dibiarkan dalam ruang terbuka akan mudah menggumpal atau menjadi keras dan tidak bsia digunakan lagi. Karena itu pada saat membeli semen, pastikan semen tersebut akan digunakan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
- Gunakan campuran dengan benar.
Pada saat menggunakan semen, biasanya semen ini dicamputkan dengan pasir (atau bahan lain). Kualitas dan kekuatan yang dihasilkan dari adonan ini selain ditentukan oleh kualitas semen, juga ditentukan oleh komposisi campuran dan kualitas bahan lain (pasir) yang digunakan. Pastikan anda menggunakan pasir yang berkualitas juga dengan komposisi campuran yang tepat.