Waterproofing System
Waterproofing adalah prosedur untuk mengaplikasikan bahan pelapis anti bocor yang digunakan untuk mencegah terjadinya kebocoran pada dinding, atap beton, kamar mandi, balkon, ground water tank, basement, dan area lainnya yang kemungkinan akan terjadi kebocoran.
Pemasangan Mudah
karena waterproofing membrane ini memiliki bentuk lembaran yang cukup dibakar pada saat pemasangan.
Tahan Lama
Waterproofing membrane lebih tahan lama, terlebih ketika lapisan ini tidak terkena sinar matahari langsung.
Kuat
Lapisan karet waterproofing membrane tahan terhadap paparan bahan kimia sehingga lebih awet.
Tidak Mudah Robek
Karet waterproofing membrane ini juga sangat kuat, tidak mudah robek karena memiliki sifat kelenturan yang tinggi.
Waterproofing coating ini dapat bersenyewa dengan struktur bangunan berbahan dasar semen sehingga memiliki daya lekat yang luar biasa.
Waterproofing yang satu ini bentuknya berupa lembaran atau roll/gulungan. Berdasarkan bahan penyusunnya, bahan pelapis anti bocor ini dibagi menjadi dua yaitu berbahan dasar fiber dan polyester.
Waterproofing yang satu ini memiliki bentuk lembaran atau flashband. Umunya lembaran tidak hanya dilapis satu lapis saja namun sampai dua lapis. Dimana lapisan pertama berfungsi untuk perekat dan yang kedua berfungsi sebagai penahan kebocoran sehingga air tidak dapat masuk atau rembes.
Bahan yang digunakan pada jenis ini terbuat dari membrane plyester dan aluminium foil atau cat penutup. Khusus untuk aluminium foil adalah bahan yang befungsi sebagai penahan kebocoran. Sedangkan yang berbahan polyester berfungsi sebagai perekat. Sistem ini diperuntukan untuk lantai, atap, talang beton dan lain sebagainya.
Kemudian ada waterproofing intergral. Waterproofing ini merupakan tipe produk yang umumnya dicampurkan dengan adukan beton sebelum di cor sehingga dapat dikatakan sebagai bagian dari campuran beton. Penggunaan pelindung ini biasanya digunakan untuk basement, bak penampungan air, kolam renang dan lainnya agar lebih plastis, kedap air, tidak mudah retak dan lebih keras dengan penghematan air hingga 30%.
Yang satu ini merupakan bahan pencegah bocor yang dapat diaplikasikan pada sambunga-sambungan beton. Pada dasarnya beton waterproof yang sudah dipadatkan dengan baik tidak akan mengalami rembesa. Itulah sebabnya sambungan-sambungan pada beton dan lubang yang menembus beton waterproof harus diberikan perhatian secara penuh dengan menutupinya menggunakan waterstop.
Waterstop juga memiliki sifak lentur yang terbuat dari bahan butyl rubber yang mampu mengembang sekitar 10 hari setelah terekspos oleh air. Untuk hasil yang maksimal, pemakaian waterstop dapat dipadukan dengan lem yang memiliki daya rekat kuat walaupun dipasang pada beton yang lembab atau basah.
Dan yang terakhir adalah waterproofing crystallising. Pelindung anti air ini dipasang pada permukaan beton baik dengan sistem positif atau negatif dan dapat juga dicampur kedalam beton yang belum dicor agar lantai dan dinding beton menjadi kedap air.
Komponen aktif pada waterproofing crystallising ini akan masuk dan meresap ke dalam pori-pori beton, hasil reaksi mengubah menjadi kristal pada permanen sehingga beton aman dari tembusan air. Dengan adanya waterproofing yang satu ini, sangat cocok digunakan untuk lantai dan juga dinding beton yang bertekanan air tinggi seperti basement, tunnel, ground tank, waduk dan lainnya.