Gambar Mortar Busa

Apa Itu Mortar Busa (Mortar Foam)?

Sebelum membahas apa itu mortar busa, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu mortar.

Apa itu mortar?
Menurut SNI 03-6825-2002, mortar didefinisikan sebagai campuran material yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahan perekat (tanah liat, kapur, semen portland), dan air dengan komposisi tertentu. Agregat halus (pasir) merupakan butir-butir partikel yang diikat oleh pasta semen dalam mortar harus dapat terlapisi dengan sempurna agar mempunyai kohesi dan adhesi.

Optimalisasi mortar menjadi mortar foam
Setelah memahami definisi mortar, kita beranjak ke bagaimana proses mortar dioptimalisasikan menjadi material mortar foam.

Untuk membuat mortar foam, dibutuhkan foam agent sebagai bahan utama. Foam agent adalah aditif berupa cairan yang berfungsi meningkatkan kandungan udara dalam mortar. Foam agent memiliki beberapa manfaat, yaitu mengurangi kadar air tanpa kehilangan kemampuan kerjanya dan juga mengurangi risiko segregasi.

Dari penggunaan foam agent, diperlukan alat tambahan berupa foam generator set atau alat pembangkit busa. Alat ini membantu mengubah foam agent yang berupa cairan menjadi busa yang stabil dan siap digunakan sebagai campuran material mortar.

Definisi dan manfaat mortar busa
Mortar busa merupakan teknologi konstruksi yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa mortar foam adalah hasil optimalisasi mortar yang dicampur dengan foam agent sehingga menghasilkan material dengan berat ringan.

Pemanfaatan mortar foam umumnya digunakan sebagai material pengganti timbunan tanah pada lapis base dan lapis subbase. Adapun persyaratan umum untuk penggunaan mortar foam sebagai:

  • Lapis base: densitas kering maksimum sebesar 0.8 gr/cm³ dengan kekuatan tekan minimum sebesar 2000 kPa.
  • Lapis subbase: densitas kering maksimum sebesar 0.6 gr/cm³ dengan kekuatan tekan minimum sebesar 800 kPa.
Baca Juga:  Mengenal Bantalan Elastomer Sebagai Perletakan Jembatan

Selain itu, mortar foam memiliki nilai flow sebesar 180 ± 20 mm. Sama seperti mortar beton, mortar foam juga memiliki sifat memadat sendiri. Saat ini, penggunaan mortar foam semakin meningkat, terutama sebagai material timbunan pada jalan dan oprit jembatan.

Tahapan pekerjaan mortar foam di lapangan
Pada tahapan awal pelaksanaan timbunan jalan maupun oprit dengan mortar foam, proses akan diawali dengan perencanaan Job Mix Design (JMD). Dalam proses ini, dilakukan pengaturan komposisi mortar foam sesuai dengan target kekuatan dan densitas yang telah ditentukan. Selanjutnya, hasil dari perhitungan komposisi ini akan digunakan untuk membuat benda uji silinder.

Umumnya, untuk membuat 1 m³ mortar foam digunakan 1.8 – 2.5 liter foam agent dengan perbandingan foam agent dan air sebesar 1:25.

Pekerjaan mortar foam di lapangan memerlukan perhatian terhadap cuaca, di mana pengerjaan hanya dilakukan pada saat cuaca cerah. Hal ini penting agar mortar foam dapat mengeras secara sempurna.

Langkah pertama pelaksanaan adalah pembuatan bekisting. Bekisting yang kokoh sangat dibutuhkan agar mortar foam yang dihasilkan stabil dan dapat mendukung mortar foam selama proses pengerasan. Selain bekisting, proses pengerjaan juga memerlukan penulangan. Penulangan biasanya menggunakan besi wiremesh, yang dipasang setiap ketebalan 0.8 m – 1 m sebagai pondasi dasar.

Penghamparan mortar foam
Proses penghamparan mortar foam dilakukan secara bertahap dengan ketebalan 20–30 cm. Jika kondisi di lapangan tidak dapat menghindari sambungan pada proses penghamparan, maka teknik susun batu bata diterapkan. Teknik ini memastikan bahwa tidak ada satu garis yang terputus dari atas ke bawah.

Dengan perkembangan teknologi mortar foam ini, diharapkan efisiensi dan efektivitas konstruksi jalan maupun oprit jembatan dapat terus meningkat.

Baca Juga:  PVC Membrane: Solusi Pemasangan Tanpa Api dan Daya Tahan Tinggi

Sumber:

  • Perancangan campuran material ringan mortar busa untuk konstruksi jalan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
  • Surat Edaran Menteri PUPR Nomor: 44/SE/M/2015
  • SNI 03-6825-2002: Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen Portland untuk Pekerjaan Sipil
  • Pengamatan lapangan pekerjaan mortar foam oleh PT. Qinar Raya Mandiri

Share

Subscribe Sekarang

Dapatkan beragam artikel, cerita customer, berita seru, dan promo terbaru langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang!